Oleh: Ustadz Abu Irbah Ariffuddin, S.Ag.
Bismillah. Pembaca yang budiman, sebagaimana pembahasan yang telah lalu bahwa jin ketika berhasil menguasai tubuh manusia melalui darah akan memberikan dampak sejumlah prilaku keburukan –kepribadian- dan dapat menyakiti psikis maupun fisik serta mempengaruhi peran dan kedudukannya sebagai manusia dalam kehidupan.
Hal ini bisa dimaklumi karena begitulah tabiat musuh abadi kita, yaitu setan, baik dari kalangan bangsa jin maupun manusia (QS. 6:112) yang tentunya tidak ingin kita selamat dunia akherat.
Di dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan secara garis besar akan janji mereka (setan) yang akan menggoda dan berusaha menggelincirkan seluruh anak adam tanpa kecuali dengan tema dunia yang diusungnya. Dan setan pun menyatakan jenis manusia apa yang tidak dapat mereka tipu dan perdaya dalam kehidupan ini (Q.S. 15: 39-40).
Allah SWT juga telah menerangkan yang menjadi penyebab utama hambanya yang berhasil digelincirkan oleh setan; yaitu karena berpalingnya hamba tersebut dari petunjuk-Nya, yang kemudian Allah SWT jadikan syaitan tersebut sebagai temannya (QS. 43:36).
Bentuk ketergelinciran akibat tipu daya setan bentuknya banyak sekali, mulai dari yang paling ringan berupa penyakit hati, seperti namimah/adu domba atau kesyirikan yang berujung kekufuran, sampai yang paling parah ketersesatan hidup yang bermuara pada neraka. na’udzubillah.
Hal inilah yang menjadikan tema ruqyah syar’iyyah sangat penting untuk dipelajari dan dipahami, ditinjau dari manfaat dan metodologi pembahasannya yang mengacu pada dua hal sekaligus yaitu dalil syar’i dan fakta empiris lapangan; paduan antara teori (kitab) dan praktek (terapi) dengan pemahaman yang ketat dan penuh kehati-hatian. Dengan harapan mampu menguak tabir ketidaktahuan kita akan gangguan jin-syetan, diharapkan kita bisa mengantisipasi untuk diri kita, keluarga, teman, tetangga maupun jamaah sehingga kita semua dapat selamat menjalani hidup ini sebagai orang mukmin di dunia maupun akherat. Allahumma amin.
Dari pijakan pola pikir tersebut, pada kesempatan kali ini tema ruqyah kita akan mengangkat apa saja yang menjadi sebab pintu masuk jin ke dalam tubuh manusia sebagai penjabaran dari petunjuk umum ayat tersebut di atas. Dengan pembahasan yang sistematis (dari sebab-sebab yang umum sampai yang khusus dan lebih detil, mudah-mudahan potensi keselamatan kita semua dari setan menjadi lebih besar.
Prinsip yang paling mendasar dan yang paling utama mengapa banyak manusia tergganggu oleh jin adalah karena tidak menjadikan setan sebagai musuhnya yang dia harus kenali karakteristiknya, bentuk-bentuk tipu dayanya dan bagaimana petunjuk syar’i dalam menanggulanginya. Jadi kita sering megabaikan peringatan Allah SWT dalam QS. 35: 6
ان الشيطان لكم Ø¹Ø¯ÙˆÙØ§ØªØ®Ø¯ÙˆÙ‡ عدوا انما يدعوا ØØ²Ø¨Ù‡ ليكونوا من Ø§ØµØØ§Ø¨ السعير
Secara umum, sebab jin masuk ke dalam tubuh telah dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab beliau Risalatu al-Jin hal. 28 yang di ringkas oleh Syaikh Wahid Abdus Salam Bali dalam kitabnya Wiqoyatul Insan min al-Jin was-Syaithon hal. 72 dapat diringkas sebagai berikut :
(1) Jin lelaki jatuh cinta kepada orang wanita atau jin perempuan jatuh cinta kepada orang laki-laki.
(2) Kazaliman manusia terhadap jin dengan menumpahkan air panas kepadanya atau menimpanya dari tempat yang tinggi dan lain sebagianya.
(3) Kezaliman jin terhadap manusia seperti mengganggunya tanpa sebab. Dalam hal ini jin tidak bisa mengganggu manusia kecuali dalam salah satu dari empat keadaan berikut ini: marah sekali, takut sekali, memperturutkan nafsu syahwat, lalai sekali.
Penjelasan point 1: jin laki-laki atau perempuan yang menyukai manusia tidak akan terjadi kecuali ada sebab yang melatarbelakangi. Dari data di lapangan selama meruqyah didapatkan data bahwa ada orang yang kemasukan jin karena wajahnya yang dianggap tampan oleh jin, ada yang dianggap wajahnya cantik terutama matanya, ada yang karena kasihan karena manusianya menangis terus (dengan sebab bermacam-macam) kemudian empati dan akhirnya senang berada di dalam tubuh yang dimasuki. Ada juga jin yang masuk ke tubuh seorang gadis, jatuh cinta, karena gadis itu terlebih dahulu ada jinnya.
Ada juga kasus orang dicintai jin karena di dalam tubuhnya ada syarat-syarat yang dianggap cocok untuk dimasuki dan senang berada di dalamnya. Kasus ini sering terjadi menimpa mereka yang jin masuk di dalam tubuhnya karena faktor turunan. Adapun yang dimaksud jin masuk karena faktor turunan adalah orang yang kemasukan jin karena dulu bapak atau kakeknya berinteraksi (akad keilmuan/ritual) dengan jin untuk tujuan tertentu, misal: keskatian, kemampuan mengobati, perdukunan, pesugihan, dll. Jin yang terlanjur akad dengan bapak atau kakeknya akan turun untuk melanjutkan akad ritual tersebut, dan jika tidak, akan menggangu seluruh anak turunnya kecuali mereka yang dilindungi oleh Allah SWT. Ada dua dampak pengaruh jin turunan; yang pertama jin akan menggangu jika ada ketidakcocokkan dengan turunanya dan hal ini bisa terjadi karena dianggap tidak meneruskan ritual atau anak cucu tersebut berada dalam ketaatan.
Adapun yang kedua jin akan bersinergi masuk ke dalam tubuhnya yang berarti ia akan meneruskan kemampuan ilmu bapak atau kakeknya karena dianggap cocok dengan apa yang diingini oleh jin turunan tersebut. Kemudian dari sinilah muncul istilah anak indigo yang dianggap memiliki kelebihan tertentu sebagai karomah padahal sejatinya hal ini 100% tidak. Bahkan harus prihatin dan segera ditangani sebelum parah karena anak indigo hakekatnya adalah anak yang terkena jin turunan atau saat proses pembuatan anak orang tua tidak tahu dan tidak membaca doa bahkan dilakukan dengan dosa dan kemaksiatan.
Ada juga kasus seseorang dimasuki jin karena jin itu menyukainya dengan sebab tertentu, yang kemudian jin tersebut memberi sesuatu (jimat), seolah-olah sebagai bentuk mahar atas persetujuan akad meskipun orang itu tidak memintanya. Baik itu untuk tujuan pengobatan atau tujuan sosial lainnya. Dan masih banyak lagi latarbelakang yang menjadikan jin cinta pada manusia yang kemudian masuk di tubuhnya. Semua contoh tersebut banyak penulis dapatkan dari data di lapangan selama terjun dalam proses pengobatan ruqyah syar’iyyah. Wallahu ‘alam. [*]

Edisi 09 Th. I
(Artikel Pernah Dimuat Pada Majalah al-Umm Edisi IX Tahun I)
Be the first to comment on "SEBAB SEBAB GANGGUAN JIN ( BAGIAN I )"